SEJARAH
Secercah harapan menyeruak diantara sepinya alam pedesaan, sejumput asa menyongsong terbitnya sang bangkara nan menawan, diiringi tetabuhan genderang yang lantang, maju dengan semangat pengabdian pantang menyerah, seia sekata, bahu membahu dengan satu tekad membara bekerja demi kemajuan anak bangsa. Ibarat manusia SMK Negeri 1 Aimas adalah balita yang baru berjalan dan tumbuh. Jatuh bangun dengan segala tantangan bukanlah kendala untuk bangkit dan melangkah maju. Dengan semangat tinggi dengan berkat rahmat Tuhan berdirilah SMK Negeri 1 Aimas satu-satunya sekolah kejuruan berstatus Negeri di KABUPATEN SORONG.
Adanya pemekaran wilayah yang terjadi diberbagai wilayah di Indonesia, dialami pula oleh Kabupaten Sorong yang dimekarkan menjadi suatu kota, satu Kabupaten Induk dan dua Kabupaten Pemekaran. Kabupaten Sorong sebagai Kabupaten induk yang pada awalnya memiliki beberapa sekolah kejurua, namun karena wilayahnya berada di Kota Sorong akhirnya sekolah-sekolah kejuruan tersebut menjadi aset Kota Sorong. Berpijak dari kenyataan seperti ini, anak-anak tamatan SMP/MTs dari Kabupaten Sorong mau tidak mau harus menuntut ilmu di Kota Sorong yang berjarak kurang lebih 25 Km. Hal ini tentu saja menjadi keprihatinan Pemerintah Daerah Kabupaten Sorong, maka berdasarkan surat Bupati Sorong No : 800/61 tgl 26 Januari 2004 dan berdasarkan nota tugas No : 824.3/177/2004 didirikanlah SMK Negeri 1 atas prakarsa Drs. Tri Budiarto (Sekda Kabupaten Sorong) Lindert Imbiri, S.AP (Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong) dan atas restu Drs. Stevanus Malak, M.Si (Wakil Bupati Sorong). Ada dua orang guru yang diberi tugas untuk merintis berdirinya Sekolah yaitu Sutedjo, S.Pd dan Dra. M. A Nurhening Setyawati kemudian dibantu oleh Joko Purnomo, S.Pd. Dalam perjalanan waktu ketiga guru ini banyak berkonsultasi kepada Pramuji BA guru senior yang mengajar pada SMK Negeri 1 Sorong. pada SD Inpres 41 Malawele selama 1 tahun. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada siang hari, sedangkan praktik komputer menumpang di SMA Negeri 1 Aimas. Jumlah siswa angkatan pertama sebanyak 105 orang. Mengingat sekolah belum memiliki fasilitas sama sekali namun siswa maupun orang tua tetap mempercayakan pendidikan anaknya di sekolah kejuruan. Dengan jumlah siswa sebanyak itu yang terbagi menjadi satu kelas jurusan Akuntansi dan dua kelas jurusan Administrasi Perkantoran, menjadi salah satu motivasi bagi para printis untuk berupaya lebih keras lagi agar sekolahh bisa berjalan dengan segala keterbatasanya.
Bulan pertama sekolah berdiri tenaga pengajar hanya 3 orang dan pelaksana harian adalah Sutedjo. Bulan kedua tenaga pengajar bertambah menjadi 8 orang dan dibantu guru tidak tetap sebanyak 4 orang. Pada bulan ke 7 SMK Negeri 1 Aimas mengikuti Qasida tingkat Kabupaten dan berhasil meraih juara favorit. Inilah piala pertama yang diraih dan sebagai kenangan siswa angkatan pertama. Pada tahun ke 2 sekolah pindah dan menumpang di SMP Negeri 3 Sorong selama 2 tahun dan kegiatan belajar mengajar tetap dilaksanakan pada siang hari. Segala upayapun dilakukan dengan gigihnya, permohonan bantuan kepada pihak-pihak terkait dilakukan dengan mengajukan bebagai proposal. Kegagalan demi kegagalan diterima dengan sabar dan lapang dada. Kegagalan tidak menyurutkan semangat justru menjadi cambuk supaya memperoleh keberhasilan. Pada awal tahun ketiga berhasil membeli sebidang tanah seluas 1 hektar yang berlokasi dijalan Petrochina Malawili. Pembangunan gedung sekolah mulai dilaksanakan dengan dana terbatas. Untuk mengemat biaya, Guru dan seluruh siswa bekerja keras, lokasi sekolah berupa bukit sangat menguntungkan untuk digunakan sebagai tanah timbun. Bapak-bapak Guru dengan para siswa bertugas mencangkul bukit, sedangkan ibu-ibu guru dan para siswi mengangkat tanah untuk menimbun lokasi ruang kelas. Tanpa kenal lelah Guru dan semua siswa bekerja keras selama hampir 3 bulan. Kerja bakti dilaksanakan pada pagi hari sedangkan pada siang hari kegiatan belajar mengajar tetap dilaksanaka. Dan pada malam hari sebagian siswa angkatan pertama dengan suuka rela dan seizin orang tua bergantian tidur di camp (lokasi sekolah) menjaga barang dan matrial karena lokasi sekolah berada di daerah persawahan agak jauhdari perkampungan. Dengan usaha dan kerja keras dan atas bantuan berbagai pihak, terlebih karena berkat rahmat Tuhan gedung SMK Negeri 1 Aimas selesai dibangun dengan jumlah 4 ruang kelas. Acara pengucapan syukur sebagai ungkapan suka cita karena berhasil memiliki gedung sendiri dilaksanakan bertepatan dengan acara pelepasan siswa angkatan pertama pada tanggal 13 juni 2007 yang dihadiri oleh Drs. Tri Budiarto (Mantan Sekda). Berdasarkan SK : 821.2/06/2008 Kepala Sekolah dijabat oleh Sutedjo, S.Pd dan mulai tahun pelajaran 2007/2008 sudah menempati gedung sekolah milik sendiri. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada pagi hari, sehingga kegiatan ekstra kurikuler bisa dilaksanakan sore hari.
Seiring berjalannya waktu, prestasi demi prestasi mulai diraih oleh siswa-siswi SMK Negeri 1 Aimas, prestasi ditingkat daerah maupun tingkat Nasional dapat dicapai dengan hasil yang menggembirakan. Ini semua bisa berhasil atas kerja keras dan semangat pantang menyerah para siswa maupun dewan guru. Adalagi yang patut dibanggakan kantin sekolah yang selama ini dikelolah dengan baik bisa memberikan kontribusi terhadap sekolah berupa 2 alat mesin Foto Copy dan seperangkat alat Marcing Band dan tanah kapling yang berada di belakang lokasi sekolah. Selain itu alumni telah melaksanakan reuni sebanyak 2 kali an membuat agenda tiga tahunan untuk melaksanakan reuni. Sebagai bentuk rasa cinta alumni terhadap sekolah, alumni telah membentuk satu ikatan yang diberi nama IKASA ( Ikatan Alumni SMK Negeri 1 Aimas) dan mulai tahun 2014 berdasarkan Bupati 821.2/49/2013. Kepala Sekolah dijabat oleh salah satu perintis yaitu Dra. M. A Nurhening S. Perkembangan selanjutnya berdasarkan SK 5398/D5.4/2015 SMK Negeri 1 Kabupaten Sorong terpilih sebagai SMK Rujukan pada tahun pelajaran 2015/2016 dan dipercaya menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) serta mendapatkan piagam dari Mentri Pendidikan RI sebagai sekolah dengan Index Integritas Ujian Nasional. Dan pada tahun 2017 hingga sekarang dijabat oleh Sutikno, S.Pd dengan SK Gubernur 821.2-26.